19 05 2009

Refleksi Kebangkitan Nasional

Oleh : Wilujeng

 

              Setiap tanggal 20 Mei bangsa Indonesia memperingati suatu momen yang pengaruhnya sangat besar dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Perubahan besar terjadi dalam usaha bangsa Indonesia untuk  encapai kebebasan dari kesewenangan, penindasan dan tekanan yang mengakibatkan penderitaan bangsa Indonesia. 101 tahun yanglalu konsep perjuangan mengalami revolusi yang mendasar dengan perubahan strategi dalam menentang penindas dan penjajah ang mengeksploitasi, mengeksplorasi kekayaan, sumber daya alam maupun sumber daya manusia.

            Perjuangan secara fisik yang dilakukan sebelum tahun 1908 selalu mengalami kegagalan, kalah dalam perlengkapan, taktik maupun strategi yang berujung pada tekanan yang lebih keras dari pemerintah colonial yang dampaknya semakin menyengsarakan rakyat.

            Setela tahun 1908 terjadi perubahan pada strategi perjuangan, melalui pembentukan organisasi modern konsep perjuangan semakin jelas, bahkan program jangka panjang yang mendasar sudah direncanakan dengan membentuk Studiefonds  “Dana Pelajar” . Dengan banyaknya kaum terpelajar maka cita-cita perjuangan untuk mencapai kemerdekaan akan mudah digapai. Kaum intelektual inilah yang nantinya menjadi “Founding Father” menjelang proklamasi kemerdekaan.

  Boedi Oetomo

            Diawali keinginan Mas Ngabehi Wahidin Sudirohusodo untuk meningkatkan martabat rakyat dilakukan dengan mencari dukungan dari priyayi di pulau Jawa.. Peningkatan ini akan dilaksanakan dengan membentuk “Dana Pelajar”. Pada akhir tahun 1907, dr. Wahidin bertemu dengan Sutomo, pelajar STOVIA, di Jakarta. Pada pertemuan itu diperbincangkan nasib rakyat. Cita-cita ini sama dengan paral pelajar-pelajar STOVIA yang ingin meningkatkan kedudukan dan martabat rakyat. Tujuan dr Wahidin semulan mendirikan suatu dana belajar diperluas jangkauannya. Karena terdapat kesamaan cita-cita dengan para pelajar STOVIA, pada hari Rabu, tanggal 20 Mei 1908 di Jakarta para pelajar di gedung STOVIA mendirikan organisasi yang diberi nama Boedi Oetomo, dan Sutomo ditunjuk sebagai Ketua.

            Baca entri selengkapnya »





Tokoh Nasional

28 05 2008

Nasionalisme dapat ditumbuhkan kepada generasi berikut dengan mempelajari sejarah. Pelajaran sejarah tidak hanya menyampaikan informasi yang pernah terjadi tapi juga mempelajari apa yang terjadi sekarang dan memprediksikan masa yang akan datang.

Sejarah mempunyai tiga dimensi menurut Presiden pertama RI Ir. Soekarno yaitu dimensi lampau, sekarang dan masa yang akan datang. Ungkapan yang terkenal dari beliau adalah “Jas Merah”  yang artinya jangan sekali-kali melupakan sejarah.